Liputan889 - Ada dua cara utama untuk menyimpan uang: melalui rekening bank atau di tempat yang aman di rumah. Uang di bank bisa diretas, sementara uang di dompet fisik tidak bisa diretas tetapi bisa dicuri. Prinsip yang sama berlaku untuk Bitcoin, aset kripto paling populer. Bitcoin bisa disimpan dalam wallet atau dompet kripto, baik secara online maupun offline.
Metode Penyimpanan Bitcoin Online
1. Web Wallet
Web wallet adalah wallet Bitcoin yang tersedia di web dan dapat diakses dari mana saja asalkan ada koneksi internet. Pengguna cukup membuka browser dan masuk ke situs web untuk mengakses Bitcoin mereka.
2. Software Wallet
Software wallet adalah perangkat lunak yang diunduh ke komputer. Wallet ini lebih aman daripada web wallet karena pengguna mengelola Bitcoin mereka sendiri tanpa perantara pihak ketiga.
Metode Penyimpanan Bitcoin Offline
1. Hardware Wallet
Hardware wallet adalah perangkat fisik seperti USB drive yang digunakan untuk menyimpan Bitcoin. Wallet ini harus disimpan di tempat yang aman agar tidak dicuri.
2. Paper Wallet
Paper wallet memungkinkan pengguna menyimpan informasi wallet di selembar kertas, sepenuhnya offline. Ini membuatnya tidak dapat diakses oleh peretas.
Keuntungan dan Kelemahan Wallet Bitcoin Online dan Offline
Keuntungan Menyimpan Bitcoin di Online Wallet
1. Mudah Digunakan Web wallet dan software wallet sangat mudah diakses dan digunakan, bahkan untuk pemula. Pengguna cukup masuk dengan username dan password.
2. Akses Cepat ke Bitcoin Wallet online menawarkan akses instan untuk transaksi atau hanya sekedar mengecek saldo Bitcoin.
3. Gratis Sebagian besar wallet online gratis digunakan, meski ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.
Kekurangan Menyimpan Bitcoin di Online Wallet
1. Keamanan Online wallet selalu terhubung ke internet, sehingga rentan terhadap peretasan. Web wallet menyimpan semua akun di server pusat, membuatnya lebih rentan dibandingkan software wallet yang menyimpan informasi di komputer pengguna sendiri.
2. Risiko Penyedia Layanan Bangkrut Jika penyedia layanan online wallet bangkrut atau ditutup, aset Bitcoin bisa terancam dan tidak ada kompensasi untuk pengguna.
Keuntungan Menyimpan Bitcoin di Offline Wallet
1. Keamanan Tinggi Wallet offline tidak terhubung ke internet, sehingga tidak bisa diretas. Satu-satunya cara untuk mengakses Bitcoin adalah dengan mencuri hardware wallet dan membukanya.
2. Konfirmasi Ganda Hardware wallet memiliki perlindungan ekstra dengan memerlukan kata sandi atau kode untuk mengakses dana, membuatnya lebih aman.
Kekurangan Menyimpan Bitcoin di Offline Wallet
1. Tidak Ada Akses Cepat Mengakses offline wallet lebih lambat dibandingkan online wallet karena memerlukan beberapa langkah tambahan.
2. Kerusakan Fisik Paper wallet dan hardware wallet rentan terhadap kerusakan fisik jika tidak disimpan dengan baik atau terkena air.
3. Sulit Dipasang Menggunakan offline wallet membutuhkan beberapa langkah teknis yang mungkin sulit bagi pemula.
4. Harga Offline wallet memiliki harga yang cukup mahal, sekitar $90 atau setara dengan 1,2 juta rupiah, yang mungkin tidak terjangkau bagi semua pengguna.
Baca juga artikel : Panduan Lengkap Blockchain Wallet Untuk Pemula
Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?
Pemilihan antara online dan offline wallet untuk menyimpan Bitcoin tergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi. Tidak ada pilihan yang benar atau salah secara mutlak; keduanya memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing. Online wallet menawarkan kemudahan akses dan penggunaan, sementara offline wallet menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Bagi mereka yang mengutamakan kemudahan dan cepatnya akses, online wallet bisa menjadi pilihan. Namun, bagi yang lebih mengutamakan keamanan dan siap menghadapi kerumitan tambahan, offline wallet adalah opsi terbaik. Pada akhirnya, pilihan ini bersifat subjektif dan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pengguna. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Liputan Viral
Social Header