Liputan889 - Israel kembali mengintensifkan serangan militernya di wilayah Gaza Utara dan Selatan, menciptakan ketegangan yang semakin meningkat. Pasukan tank Israel memasuki wilayah Jabalia di Gaza Utara pada Kamis (16/05/2024), dihadapkan dengan serangkaian serangan yang dilancarkan oleh kelompok Hamas di daerah tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya untuk melemahkan Hamas. Namun, lambannya kemajuan serangan Israel menunjukkan kesulitan dalam mencapai tujuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk memberantas kelompok tersebut.
Di sisi lain, pertempuran masih terus berlangsung di kota Rafah, Gaza Selatan. Pasukan Israel di wilayah tersebut terus melakukan serangan tanpa memasuki wilayah tersebut secara lebih dalam.
Kelompok bersenjata Hamas dan sekutunya, Jihad Islam, telah berhasil memperluas pertempuran di seluruh Gaza dengan menggunakan terowongan yang dijaga ketat untuk melancarkan serangan di wilayah utara dan menambah medan pertempuran baru seperti Rafah.
Israel Fokus pada Sasaran Sipil
Israel menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan untuk menghancurkan sejumlah posisi militer Hamas di Jabalia. Di Kota Beit Hanoun, pasukan Israel mundur setelah melakukan penghancuran pabrik dan properti di wilayah tersebut.
Di wilayah selatan Gaza, tank-tank Israel tetap berada di posisi mereka di wilayah timur dan pinggiran Rafah, sambil terus melakukan serangan udara dan darat. Namun, serangan itu tidak hanya ditujukan pada target militer, namun juga menimbulkan kerusakan pada infrastruktur sipil.
Balasan Sengit dari Hamas
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas mengklaim telah melancarkan serangan balik terhadap Israel, termasuk menghancurkan kendaraan militer Israel dengan roket anti-tank Al-Yassin 105 buatan lokal.
Penduduk setempat menyatakan bahwa serangan Israel telah menyebabkan kerusakan besar pada rumah-rumah dan pasar utama di daerah tersebut. Pejabat senior Hamas menegaskan bahwa mereka akan terus membela rakyat Palestina dari serangan Israel dengan segala cara yang diperlukan.
Desakan Internasional untuk Mengakhiri Konflik
Beberapa negara telah mendesak Israel untuk menghentikan serangan mereka dan membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menteri luar negeri dari 13 negara, termasuk negara-negara G7, telah menandatangani surat yang memperingatkan Israel untuk menghentikan invasi dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Surat tersebut menyerukan pemerintah Israel untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dengan membuka semua perlintasan perbatasan untuk pasokan bantuan, termasuk penyeberangan Rafah dengan Mesir. Mereka mengingatkan bahwa eskalasi konflik hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada di Gaza.
Baca juga artikel : Mahmoud Abbas Salahkan Hamas atas Kerusakan Gaza: Krisis yang Terus Berlanjut
Kesimpulan
Situasi di Gaza terus memanas dengan serangan intensif yang dilancarkan oleh Israel dan serangan balasan dari Hamas. Desakan internasional semakin meningkat untuk mengakhiri konflik dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut. Namun, belum ada tanda-tanda kesepakatan gencatan senjata dalam waktu dekat. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Tabloid Siang
Social Header