Breaking News

Korea Utara Klaim Bikin Kontrol Peluncur Roket Baru yang Lebih Canggih, Ini Penampakannya

 


Liputan889 - Pada Senin, 12 Februari 2024, Korea Utara mengumumkan kemajuan dalam pengembangan sistem kontrol peluru dan balistik yang dapat diendalikan untuk peluncur roket ganda. 

Laporan dari kantor berita negara, KCNA, menyatakan bahwa Akademi Ilmu Pertahanan telah sukses melakukan uji coba "kontrol balistik" dengan menembakkan peluru peluncur roket ganda berkaliber 240 milimeter yang dapat dikendalikan pada hari sebelumnya, yaitu 11 Februari 2024.

KCNA menjelaskan bahwa pengembangan peluru peluncur roket ganda dan sistem kontrol balistik ini akan membawa "perubahan kualitatif dalam kekuatan peluncur roket ganda tentara kita." 

Mereka menekankan bahwa hasil pengembangan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam menilai kembali nilai strategis dan kegunaan peluncur roket berkaliber 240 milimeter, sambil meningkatkan peran senjata semacam itu di medan perang.

Korea Utara Klaim Bikin Kontrol Peluncur Roket Baru yang Lebih Canggih

Dalam konteks ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea, Korea Utara terus melakukan serangkaian uji coba senjata di awal tahun ini, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat. 

Pernyataan ini menciptakan dinamika baru dalam keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut dan menambah ketidakpastian terkait situasi keamanan di Semenanjung Korea.

Korea Utara (Korut) sendiri memiliki kekuatan militer yang impresif dengan total personil mencapai 1.280.000 aktif, 600.000 cadangan, dan total 6.515.279 personil yang tersedia. Angkatan Darat, Laut, dan Udara masing-masing memiliki kekuatan signifikan, dengan 1.000.000 personel Angkatan Darat, 60.000 Angkatan Laut, dan 110.000 Angkatan Udara. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) mereka mencakup 6.645 tank, 38.944 kendaraan lapis baja, 22.100 artileri, 720 pesawat tempur, dan 70 kapal selam.

Keunggulan Utama Korea Utara

Keunggulan utama Korut terletak pada jumlah personel yang besar, dukungan artileri yang melimpah, dan keberadaan pasukan khusus yang terlatih. 

Namun, tantangan yang dihadapi oleh militer Korut termasuk tertinggalnya teknologi alutsista dan kurangnya pengalaman tempur modern. Faktor ekonomi yang lemah juga menjadi keterbatasan dalam mengembangkan kemampuan militer.

Penting untuk mencatat bahwa Korut memiliki keprihatinan global terkait pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik. 

Ancaman terhadap stabilitas regional menjadi perhatian serius, dan perbandingan dengan Korea Selatan (Korsel) menyoroti ketidakseimbangan dalam aspek tertentu.

Korsel, dengan anggaran militer yang lebih besar, teknologi alutsista yang lebih maju, dan aliansi dengan Amerika Serikat, menunjukkan kesenjangan yang signifikan di antara kedua negara tersebut.

Baca juga artikel : Polisi Spanyol Temukan 8.000 Kilogram Kokain dari Suriname, Disembunyikan dalam Kontainer

Ancaman yang berasal dari Korea Utara dapat dikelompokkan menjadi dua aspek utama: ancaman nuklir dan ancaman siber. Dalam bidang nuklir, negara ini telah melakukan uji coba rudal dan senjata nuklir, termasuk rudal balistik antarbenua yang dapat mencapai Amerika Serikat. 

Selain itu, ada kekhawatiran terkait modernisasi senjata nuklir, dengan pengembangan hulu ledak yang lebih kecil dan lebih canggih, serta peningkatan kemampuan pengiriman. 

Ancaman lebih lanjut muncul dari retorika keras Korea Utara yang mengancam penggunaan senjata nuklir dalam situasi tertentu, meningkatkan potensi risiko miskalkulasi dan potensi konflik nuklir.

Di sisi lain, ancaman siber dari Korea Utara juga menjadi perhatian serius. Mereka telah melakukan serangkaian serangan siber terhadap berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. 

Serangan ini dapat menyasar infrastruktur kritis seperti jaringan listrik dan sistem keuangan. 

Selain itu, praktik pencurian data sensitif dari organisasi pemerintah, perusahaan, dan individu oleh Korea Utara menimbulkan risiko pemerasan, spionase, dan operasi intelijen yang merugikan. Secara keseluruhan, kombinasi ancaman nuklir dan siber dari Korea Utara menunjukkan kompleksitas tantangan keamanan global yang perlu ditangani dengan bijak.



© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini