Breaking News

Gunung Marapi Erupsi, Kota Bukittinggi Dilanda Hujan Abu Vulkanik Tebal

 


Liputan889 - Pada dini hari Minggu, 18 Februari 2024, Kota Bukittinggi dan sekitarnya di Sumatera Barat (Sumbar) dilanda hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi. Kecamatan Ampek Angkek, Canduang, dan Sungai Pua, yang berada dekat dengan kawah Marapi, menjadi daerah yang terdampak langsung. 

Warga di wilayah tersebut terlihat memakai masker sebagai tindakan pencegahan dan membersihkan pekarangan serta kendaraan mereka dari sisa abu vulkanik.

Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut agar terhindar dari risiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat hujan abu. 

Hingga saat ini, jumlah letusan Gunung Marapi telah mencapai 169 kali, dengan hembusan abu vulkanik dari puncak mencapai 1.315 kali.

Warga di sekitar Gunung Marapi, terutama di daerah lereng gunung, merasakan dampak lebih besar dari hujan abu tersebut. Pandangan terganggu dan sejumlah warga mengeluhkan masalah pernapasan, termasuk batuk. 

Seorang warga Bukittinggi, Farid (35), menyampaikan bahwa hujan abu terjadi sejak malam, tetapi ketebalannya baru terlihat di pagi hari menjelang siang.

Di daerah Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, hujan abu dirasakan lebih pekat, mengakibatkan ketebalan abu yang lebih parah daripada di Kota Bukittinggi. 

Wali Nagari atau Kepala Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus, menyatakan bahwa saat ini mereka hanya bisa berdoa agar Gunung Marapi, yang memiliki ketinggian 2.891 mdpl, kembali normal dan tidak menimbulkan dampak yang lebih serius. 

Situasi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, dan upaya pembersihan serta kewaspadaan terus dilakukan untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Marapi.

Sekilas Tentang Gunung Marapi

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia, merupakan salah satu gunung berapi aktif yang paling menonjol di pulau Sumatra. 

Dengan ketinggian mencapai 2.891 meter, gunung ini dikenal sebagai "Gunung Api" dan menjadi simbol kompleksitas alam serta keindahan lanskap di wilayah tersebut.

Karakteristik utama dari Gunung Marapi adalah kompleksitasnya sebagai gunung berapi. Terdiri dari beberapa kawah dan kubah lava, gunung ini menciptakan pemandangan yang spektakuler dan menarik bagi para peneliti dan pecinta alam. 

Letusan terakhir yang tercatat terjadi pada tanggal 3 Desember 2023, dan saat ini Gunung Marapi memiliki status Waspada (Level II) menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Gunung Marapi juga memamerkan kekayaan alam yang beragam di sekitarnya. Vegetasi yang tumbuh di lereng gunung meliputi hutan hujan tropis, hutan montane, dan padang rumput. Satwa liar seperti Harimau Sumatera, beruang madu, dan monyet ekor panjang juga menjadi bagian dari ekosistem yang unik di sekitar Gunung Marapi.

Baca juga artikel : Pandawara Group Bersihkan Pantai Labuhan Haji NTT, Ribuan Orang Antusias Membantu

Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Marapi, terdapat beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih, antara lain Jalur Koto Baru, Jalur Bantorek, dan Jalur Silaiang. Pendakian ini memerlukan waktu sekitar 6-8 jam dengan tingkat kesulitan sedang hingga berat. Namun, pengorbanan ini dibayar dengan pemandangan indah seperti Danau Singkarak, Kota Padang, dan Gunung Singgalang yang dapat dinikmati dari puncak gunung.

Dengan sejarah letusan yang mencatat lebih dari 50 kali sejak tahun 1807, Gunung Marapi menjadi tantangan dan daya tarik tersendiri bagi para pecinta petualangan. Namun, mengingat aktivitas vulkanik yang terus menerus, perlu adanya kewaspadaan dan persiapan yang matang sebelum memulai pendakian.

Untuk menghadapi potensi bahaya dari erupsi Gunung Marapi, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan

Sebelum Erupsi

  • Pantau informasi dari PVMBG dan pemerintah setempat.
  • Siapkan perlengkapan meliputi masker, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung.
  • Identifikasi tempat berlindung yang aman di sekitar tempat tinggal.

Saat Erupsi

  • Hindari keluar rumah saat terjadi hujan abu vulkanik.
  • Tutup rapat pintu dan jendela untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalam rumah.
  • Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi diri.

Setelah Erupsi

  • Bersihkan abu vulkanik dari atap rumah dan tempat lainnya.
  • Gunakan air bersih untuk membersihkan diri dan peralatan yang terkena abu vulkanik.
  • Perhatikan kesehatan dan segera periksa ke dokter jika mengalami gangguan pernapasan atau kesehatan lainnya.



© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini