Breaking News

Allegri Blak-blakan Alasan Juventus Masuk Masa Krisis Saat Ini

 


Liputan889 - Juventus sedang menghadapi masa sulit di Serie A dengan rentetan hasil yang kurang memuaskan, membuat mereka puasa kemenangan dalam empat pertandingan terakhir. 

Massimiliano Allegri, pelatih Juventus, tidak tinggal diam dan sedang mencari akar permasalahan timnya. Menghadapi situasi ini, Allegri bersiap untuk menerapkan pendekatan yang lebih tegas guna mengatasi krisis yang sedang dihadapi.

Bianconeri, julukan Juventus, menemui kendala saat diimbangi Empoli dan Hellas Verona serta menelan kekalahan dari Inter Milan dan Udinese. 

Alasan Juventus Masuk Masa Krisis Saat Ini

Performa yang mengecewakan ini membuat Juventus hanya mampu mengumpulkan dua poin dari empat pertandingan terakhirnya, yang secara signifikan menjauhkan mereka dari perburuan scudetto, dengan terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen, Inter Milan.

Dalam upaya mengatasi krisis ini, laporan dari Tuttosport mengungkapkan bahwa Massimiliano Allegri dan Direktur Olahraga Juventus, Cristiano Guintoli, telah berdiskusi. Keduanya sepakat bahwa akar permasalahan utama terletak pada aspek psikologis. 

Allegri percaya bahwa Juventus mungkin telah melampaui ekspektasi di paruh pertama musim, dan hasil ini mengakibatkan pemain mengendur di bulan Februari.

Kekalahan dari Inter Milan, yang dianggap sebagai momen krusial, diyakini telah memberikan dampak signifikan pada mental para pemain, mengurangi rasa percaya diri mereka. 

Baca juga artikel : Mantan Pemain Barcelona Ini Bongkar Sifat Xavi Hernandez yang Suka Ngeluh

Untuk menghadapi tantangan ini, Allegri berencana untuk mengadopsi pendekatan latihan yang lebih intens dan tegas, berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang lebih lunak.

Selain itu, Allegri juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah taktik dalam pertandingan berikutnya melawan Frosinone. Juventus akan menjamu Frosinone dalam pertandingan yang dijadwalkan pada Minggu (25/2/2024) malam WIB. 

Allegri berharap bahwa perubahan pendekatan dan taktik ini dapat membantu Juventus keluar dari periode sulit yang mereka alami dan mengembalikan performa terbaik mereka di Serie A.

Prestasi Klub Juventus

Juventus, klub sepak bola Italia yang berdiri sejak tahun 1897, telah menjadi kekuatan dominan dalam dunia sepak bola Italia dan Eropa. Bermarkas di Turin, Piedmont, dan menggelar pertandingan kandangnya di Allianz Stadium, Juventus telah meraih keberhasilan gemilang dengan mengoleksi 70 trofi utama.

Prestasi Juventus di Serie A sangat mengesankan, dengan 36 gelar juara menjadi bukti dominasinya di tingkat domestik. Selain itu, klub ini juga memenangkan 14 Coppa Italia dan 9 Supercoppa Italiana, menegaskan posisinya sebagai klub paling sukses di Italia.

Tak hanya di level nasional, Juventus juga tampil gemilang di panggung Eropa. Dengan dua trofi Liga Champions, tiga trofi Liga Europa, dan satu Piala Winners UEFA, Juventus telah menorehkan sejarah sebagai salah satu klub papan atas di kompetisi-kompetisi bergengsi tersebut.

Dalam beberapa musim terakhir, Juventus mengalami periode keterpurukan yang signifikan. Pada musim 2019-2020, kegagalan mempertahankan gelar Serie A setelah sembilan tahun berturut-turut menjadi awal dari tren negatif. 

Cristiano Ronaldo meninggalkan klub untuk bergabung kembali dengan Manchester United, sementara Maurizio Sarri dipecat sebagai pelatih dan digantikan oleh Andrea Pirlo. Namun, musim tersebut berakhir dengan Juventus finis di posisi keempat dalam klasemen Serie A.

Perjalanan buruk berlanjut pada musim 2020-2021, dimana Juventus kembali finis di posisi keempat Serie A untuk musim kedua berturut-turut. Pirlo pun harus meninggalkan kursi pelatih, digantikan oleh Massimiliano Allegri. 

Pada musim 2021-2022, Juventus kembali mengecewakan dengan finis di posisi keempat Serie A untuk musim ketiga berturut-turut. Keterpurukan ini semakin terasa dengan tersingkirnya Juventus di babak 16 besar Liga Champions oleh Villarreal. 

Selain itu, kepergian Paulo Dybala sebagai agen bebas mengurangi daya gedor tim.

Kondisi yang kurang memuaskan berlanjut ke musim 2022-2023, di mana Juventus saat ini menempati posisi ketujuh klasemen Serie A. Performa buruk juga terjadi di kompetisi Eropa, di mana Juventus tersingkir di babak penyisihan grup Liga Champions. 

Di tingkat domestik, kekecewaan meluas setelah tersingkir di babak perempat final Coppa Italia. Seiring berjalannya waktu, tantangan besar menghadang Juventus untuk bangkit kembali dan mengembalikan kejayaan mereka di pentas sepakbola.





© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini