Breaking News

Tiga Film Horor Indonesia tentang Pendaki Gunung yang Bikin Merinding


Liputan889 - Bagi para pendaki gunung, cerita-cerita mistis dan urban legend yang melingkupi berbagai gunung di Indonesia mungkin sudah menjadi bagian dari pengalaman yang tak terpisahkan. Larangan-larangan tertentu sering kali terdengar, dan konon jika dilanggar, konsekuensi yang menyeramkan akan menghantui para pendaki. Hal-hal mistis ini ternyata menarik perhatian sineas Indonesia, yang mengangkatnya menjadi tema dalam film-film horor. Berikut tiga film horor Indonesia yang mengangkat cerita tentang pendakian gunung dan menjanjikan ketegangan yang luar biasa.

1. Pencarian Terakhir (2008)

Film bergenre horor thriller ini mengisahkan tentang Sita (Richa Novhisa) yang menerima telepon mendadak. Orang di ujung telepon memberitahu bahwa adiknya, Gancar (Tesadesrada Ryza), bersama teman-temannya telah tersesat selama dua hari di Gunung Sarangan. Dengan penuh kekhawatiran, Sita segera menuju Gunung Sarangan bersama tiga temannya: Tito (Lukman Sardi), Oji (Alex Abbad), dan Bagus (Yama Carlos).

Setibanya di gunung, Sita dan rombongannya bergabung dengan tim SAR untuk menyusuri jalur yang dilalui oleh Gancar. Dalam pencarian ini, Sita menemukan petunjuk-petunjuk yang mengungkap fakta mengejutkan: Gancar dan teman-temannya tersesat karena melanggar etika dan aturan pendakian. Pelanggaran tersebut menyebabkan mereka mengalami berbagai kejadian aneh dan terpisah satu sama lain. Film ini menegangkan dengan alur cerita yang menggabungkan unsur horor dan petualangan di alam bebas.

2. Pasar Setan (2024)

Film produksi IDN Pictures ini mengusung gaya mockumentary dan mengisahkan perjalanan Tamara (Audi Marissa), seorang vlogger terkenal yang terlibat skandal karena mengunggah video horor palsu. Untuk mengembalikan reputasinya, Tamara bersama tiga temannya memutuskan untuk menyelidiki mitos pasar setan di gunung yang terkenal angker.

Dalam perjalanan tersebut, Tamara dan timnya benar-benar menemukan pasar setan yang mistis. Ketika mereka mencoba mencari jalan keluar, situasi semakin kacau dengan hilangnya tiga teman Tamara. Tamara pun menjadi saksi utama dalam penyelidikan polisi mengenai hilangnya teman-temannya tersebut. Film ini berhasil menggabungkan elemen horor dengan misteri investigasi yang membuat penonton terus terjaga.

3. Sekawan Limo (2024)

Berbeda dari dua film sebelumnya, Sekawan Limo menggabungkan unsur horor dengan komedi. Disutradarai oleh Bayu Skak, film ini bercerita tentang lima sahabat yang memutuskan untuk mendaki Gunung Madyopuro. Kelima sahabat tersebut adalah Bagas (Bayu Skak), Lenni (Nadya Arina), Dicky (Firza Valaza), Juna (Benidictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito).

Sebelum memulai pendakian, penjaga pos memperingatkan mereka tentang mitos yang harus dipatuhi: jumlah pendaki harus genap dan mereka dilarang menoleh ke belakang. Sialnya, pendakian mereka dilakukan sehari sebelum Malam Satu Suro, yang diyakini sebagai waktu yang sangat angker. Sepanjang perjalanan, mereka terus dihantui hingga menyadari bahwa salah satu dari mereka bukanlah manusia. Film ini menawarkan ketegangan yang dibalut dengan humor khas Bayu Skak, menjadikannya tontonan yang menarik.

Baca juga artikel : Pestapora 2024: Tanggal, Lokasi, Harga Tiket, dan Line Up Acara Musik Terbesar Tahun Ini

Pesan Moral dalam Kisah Mistis Pendakian

Film-film ini, selain menyuguhkan hiburan dengan ketegangan dan kengerian, juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga etika dan sikap saat berada di alam bebas. Banyak larangan dan mitos dalam pendakian gunung yang sebenarnya bertujuan untuk menjaga keselamatan para pendaki. Oleh karena itu, bagi kamu yang hobi mendaki, penting untuk selalu mematuhi aturan dan menjaga sikap agar pengalaman mendaki tetap aman dan menyenangkan.

Ketiga film horor yang mengangkat tema pendakian gunung dengan berbagai pendekatan, dari horor thriller hingga horor komedi. Pencarian Terakhir menyuguhkan cerita pencarian dengan latar belakang pelanggaran etika pendakian, Pasar Setan menghadirkan misteri pasar setan dengan sentuhan mockumentary, sementara Sekawan Limo menyajikan horor yang dibalut dengan humor. Masing-masing film menawarkan pengalaman menonton yang berbeda namun tetap menyimpan pesan moral yang kuat. Bagi pecinta horor dan pendaki gunung, film-film ini patut untuk ditonton dan direnungkan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Portal Malam

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini