Breaking News

Memahami Long dan Short dalam Trading Cryptocurrency

 


Liputan889 - Dalam dunia perdagangan cryptocurrency, ada dua istilah yang sering kali menjadi bahan pembicaraan: Long dan Short. Kedua istilah ini menjadi istilah umum bagi para trader untuk menyatakan aksi jual dan beli di pasar. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Long dan Short? Mari kita bahas lebih dalam dalam artikel ini.

Posisi Long dan Short

Long dan Short mencerminkan keyakinan seorang trader atau investor terhadap arah pergerakan harga cryptocurrency tertentu. Long digunakan untuk menyatakan keyakinan bahwa harga akan naik, sedangkan Short digunakan untuk menyatakan keyakinan bahwa harga akan turun. Dalam konteks trading, posisi Long dan Short merupakan dua kemungkinan arah harga yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.

Pada pertukaran spot, membeli dan menjual cryptocurrency merupakan kegiatan yang umum dilakukan. Namun, di pasar derivatif, seperti futures, options, contract for difference, dan produk turunan lainnya, kamu dapat melakukan pembelian atau penjualan aset tanpa harus benar-benar memiliki aset tersebut. Dalam situasi pasar bullish, kamu akan melihat lebih banyak posisi beli daripada posisi jual, karena trader berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Namun, saat pasar bearish, posisi jual akan dominan, karena trader berupaya untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga.

Meskipun demikian, ini bukanlah aturan baku yang harus diikuti. Trader profesional dan investor cenderung membeli saat harga turun dan menjual saat harga tinggi. Mereka akan membuka posisi Long saat harga menurun dan menjual cryptocurrency ketika harga mendekati level resistensi. Namun, untuk mengambil keputusan yang tepat, diperlukan pemahaman mendalam tentang analisis teknikal dan fundamental, atau alternatifnya, bergabung dengan grup sinyal perdagangan yang dipimpin oleh trader ahli.

Kapan Menggunakan Posisi Long?

Kamu mungkin tertarik untuk menggunakan posisi Long saat merasa bahwa harga cryptocurrency akan naik. Namun, penting untuk memperhatikan time frame yang ada, seperti grafik harian atau periode waktu yang ditentukan lainnya. Analisis ini akan membantu kamu dalam memprediksi arah harga di masa depan dan menentukan apakah saat yang tepat untuk membuka posisi Long atau membeli cryptocurrency. Sebagian besar investor pada pasar cryptocurrency masih memilih untuk membuka posisi Long, menahan aset mereka hingga harga naik dan kemudian menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.

Baca juga artikel :  Blockchain: Definisi, Proses Kerja, dan Keunggulannya

Kapan Menggunakan Posisi Short?

Sebaliknya, trader akan menggunakan posisi Short ketika mereka memperkirakan bahwa harga cryptocurrency akan turun. Kamu mungkin tertarik untuk melakukan Short pada cryptocurrency tertentu jika memprediksi bahwa harganya akan turun dalam jangka waktu tertentu. Namun, keputusan untuk melakukan Short harus didukung oleh analisis pasar yang kuat. Biasanya, trader akan membuka posisi Short saat pasar telah mencapai level overbought, menunjukkan bahwa tren naik telah mencapai puncaknya dan harga kemungkinan akan turun. Selain itu, mereka juga akan memiliki target harga tertentu sebelum melakukan penjualan, sehingga dapat menjualnya ketika harga mencapai target yang diharapkan.

Kesimpulan

Dalam perdagangan cryptocurrency, baik Long maupun Short merupakan strategi yang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Namun, penting untuk selalu memperhatikan semua faktor yang memengaruhi pasar sebelum melakukan keputusan jual atau beli. Dengan memahami dengan baik kedua strategi ini, kamu dapat memanfaatkannya untuk mengoptimalkan hasil tradingmu. Selain itu, kamu dapat melakukan kedua jenis posisi ini di berbagai pertukaran mata uang kripto yang menyediakan layanan perdagangan spot atau derivatif. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Senja

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini