Breaking News

Verrel Bramasta Blak-blakan Capek Kerja di Dunia Hiburan, Makanya Pindah ke Politik?

 


Liputan889 - Verrell Bramasta, seorang aktor yang tidak asing lagi di dunia hiburan, kembali menjadi pusat perhatian setelah mengungkapkan pengalamannya yang melelahkan dalam industri entertainment. 

Pada sebuah wawancara yang diambil dari akun Instagram @rumpi_gosip pada tanggal 21 Februari 2024, Verrell mengungkapkan bahwa kehidupannya, baik bersama keluarga maupun teman, sering menjadi sorotan publik.

Alasan Verrel Bramasta Capek Kerja di Dunia Hiburan

Nama Verrell Bramasta dikenal melalui peran-perannya dalam beberapa sinetron populer, yang membuatnya menjadi figur yang disorot.

Namun, di balik popularitasnya, Verrell mengakui bahwa kehidupan di dunia entertainment membawa sejumlah tantangan, terutama terkait kehilangan privasi.

"Pernah, pastilah kita capek, namanya di entertainment, kita gak ada privasi," ujar Verrell. 

Pengakuan ini menyoroti sisi sulit dari ketenaran, di mana kehidupan pribadi sering menjadi sasaran perhatian publik dan netizen.

Verrell juga menjelaskan bahwa dirinya sering kali dihakimi dan di-judge oleh netizen. 

"Orang kadang-kadang nge-judge macam-macam," ungkapnya. Hal ini mencerminkan tekanan dan kritikan yang dapat dialami oleh publik figur di era media sosial.

Meskipun merasakan kelelahan dan tekanan, Verrell menyatakan bahwa ia mencoba untuk mensyukuri keadaannya dan memanfaatkan setiap anugerah yang diberikan Tuhan semaksimal mungkin. 

"Kayaknya Tuhan udah ngasih ini semua, kalau kita mengeluh, kita nggak memanfaatkan sebaik-baiknya kan sayang," paparnya.

Dalam pengakuannya, Verrell juga menyoroti bahwa beberapa orang mungkin menginginkan berada dalam posisinya. 

"Ada berapa orang yang pengen di posisi misalnya Fuji," tambahnya. 

Pernyataan ini mencerminkan sikap syukur dan kesadaran akan berkah yang diterimanya, meskipun terkadang diiringi dengan perjuangan dan kritik.

Dengan demikian, Verrell Bramasta menyampaikan pesan positif untuk tetap mensyukuri dan memanfaatkan setiap peluang yang diberikan, meskipun mengakui bahwa kehidupan di dunia entertainment tidak selalu mudah.

Verrel Bramasta Terjun ke Politik

Verrell Bramasta, yang memiliki nama lengkap Verrell Bramasta Fadilla Soedjoko, lahir pada 11 September 1996 di Jakarta, Indonesia. 

Dengan Ivan Fadilla Soedjoko sebagai ayah dan Venna Melinda sebagai ibu, Verrell juga memiliki adik kandung bernama Athalla Naufal. Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Universitas Pelita Harapan, Verrell tidak hanya dikenal sebagai aktor, namun juga sebagai model, penyanyi, dan pengusaha.

Karir Verrel Bramasta

Karirnya dimulai sebagai seorang model pada tahun 2011, sebelum memasuki dunia akting dengan peran pertamanya dalam sinetron "Putri yang Ditukar" pada tahun 2012. Namanya semakin bersinar setelah terlibat dalam sinetron populer seperti "Anak Jalanan" (2015) dan "Siapa Takut Jatuh Cinta" (2017). 

Verrell juga mengukir prestasi dalam dunia layar lebar, FTV, dan web series. Tak hanya itu, ia juga mengembangkan bakatnya dalam dunia tarik suara dengan merilis beberapa single.

Selain kesuksesannya dalam dunia hiburan, Verrell juga meraih beberapa penghargaan bergengsi, termasuk SCTV Awards 2016 sebagai Aktor 

Pendamping Paling Ngetop, Panasonic Gobel Awards 2017 sebagai Aktor Terfavorit, Dahsyatnya Awards 2018 sebagai Aktor Terdahsyat, dan Indonesian Television Awards 2021 sebagai Aktor Sinetron Terpopuler. 

Baca juga artikel : Intip 5 Koleksi Tas Mewah Laura Moane sang Pacar Al Ghazali, Total Ratusan Juta Rupiah

Kiprahnya yang multifaset dan prestasi di berbagai bidang menandai Verrell Bramasta sebagai salah satu tokoh industri hiburan dan politik yang patut diperhitungkan.

Pada tahun 2023, Verrell mengambil langkah baru dengan terjun ke dunia politik, bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Verrell Bramasta telah menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk terlibat dalam dunia politik, salah satunya adalah keinginannya untuk merubah citra negatif yang melekat pada politik. 

Dalam sebuah podcast, Verrell menyatakan bahwa stigma politik cenderung sangat pesimis dan sinis, seringkali terkait dengan hoax, fitnah, dan upaya memecah belah. 

Politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengakui bahwa banyak dari teman seangkatannya yang tidak tertarik untuk terlibat dalam politik karena citra buruk tersebut. 

Menurutnya, untuk menciptakan perubahan yang efektif, terjun langsung ke dunia politik adalah langkah yang diperlukan, terutama ketika memiliki pengaruh sebagai figur publik.



© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini