Breaking News

Timur Tengah Memanas! Israel Siaga Perang Lagi Usai Mesir Mau Cabut Perjanjian Camp David

 


Liputan889 - Situasi di Timur Tengah semakin memanas dengan ancaman pecahnya perang baru antara Israel dan Mesir. 

Ancaman ini muncul setelah Kairo mengancam akan menangguhkan Perjanjian Camp David jika Israel melakukan serangan terhadap Kota Rafah di Palestina. 

Kota Rafah menjadi satu-satunya wilayah tersisa di Jalur Gaza yang menampung jutaan warga pengungsi akibat agresi brutal Tel Aviv sejak 7 Oktober lalu.

Perjanjian Camp David sendiri merupakan kesepakatan damai antara Israel dan Mesir pada tahun 1978 setelah terlibat dalam perang besar. Kesepakatan ini tidak hanya menjadi landasan kerangka perjanjian damai antara kedua negara tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya perdamaian Israel dengan beberapa negara Arab di Timur Tengah.

Pejabat tinggi Mesir dan seorang diplomat negara Barat yang mengetahui situasi ini menyebutkan bahwa Kairo merasa terpaksa membawa isu Perjanjian Camp David ke permukaan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menggunakan tentara untuk membombardir Kota Rafah.

Hamas, melalui stasiun televisi Al-Aqsa, mengutip seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa invasi ke Rafah dapat menghancurkan perundingan-perundingan yang sedang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. Perundingan tersebut bertujuan mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Netanyahu, dalam wawancaranya dengan ABC News, mengusulkan agar warga sipil di Rafah melarikan diri ke utara. Dia mengklaim bahwa pasukannya telah membersihkan banyak daerah di sana dan bahwa Israel sedang mengembangkan rencana rinci untuk merelokasi mereka.

Sementara Gaza Utara mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel, pertempuran sengit masih dilaporkan terjadi di Gaza tengah dan Khan Younis di Gaza Selatan. 

Situasi ini menambah ketegangan di Timur Tengah dan meningkatkan risiko pecahnya konflik baru antara Israel dan Mesir.

Sejarah Perjanjian Camp David

Perjanjian Camp David diresmikan melalui penandatanganan pada tanggal 17 September 1978 di Camp David, Maryland, Amerika Serikat, antara Mesir dan Israel dengan mediasi dari Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter. 

Perjanjian ini dilatarbelakangi oleh tujuan utama untuk mengakhiri konflik dan permusuhan yang telah berlangsung lama antara kedua negara tersebut, serta untuk membina perdamaian yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Perjanjian Camp David terdiri dari dua komponen utama yang membentuk fondasi damai di Timur Tengah. Pertama, Kerangka Perdamaian Timur Tengah, yang mencakup prinsip-prinsip dasar penyelesaian konflik Arab-Israel secara menyeluruh. 

Baca juga artikel : Ini Dia Deretan Pemain Drakor Sell Your Haunted House serta Sinopsisnya

Ini melibatkan pengakuan hak semua negara di kawasan untuk hidup dalam damai dan keamanan, penarikan pasukan Israel dari wilayah yang diduduki sejak Perang Enam Hari 1967, penyelesaian masalah pengungsi Palestina, dan memberikan otonomi penuh bagi penduduk Tepi Barat dan Jalur Gaza. 

Kedua, Perjanjian Perdamaian Mesir-Israel, yang berfokus pada hubungan bilateral antara kedua negara, termasuk penarikan pasukan Israel dari Semenanjung Sinai dengan mengembalikan wilayah tersebut ke Mesir, pembukaan kembali Terusan Suez untuk pelayaran internasional, serta normalisasi hubungan diplomatik dan ekonomi antara Mesir dan Israel.

Dampak dari Perjanjian Camp David sangat signifikan. Secara positif, perjanjian ini berhasil membawa perdamaian antara Mesir dan Israel sehingga mengakhiri dekade permusuhan dan peperangan. 

Selain itu, perjanjian ini juga menjadi model bagi perjanjian damai Israel dengan negara-negara Arab lainnya, termasuk Yordania dan Uni Emirat Arab sertai kawasan Timur Tengah.

Namun, perjanjian ini mendapat kecaman dari negara-negara Arab lainnya, dianggap sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina, dan menyebabkan Mesir mengalami boikot oleh Liga Arab selama beberapa tahun. Selain itu, perjanjian ini tidak mampu menyelesaikan masalah konflik Israel-Palestina secara menyeluruh.



© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini