Breaking News

Gila! Ini 10 Daftar Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Punya Indonesia Urutan Berapa?

 


Liputan889 - Dengan kekayaan cadangan nikel yang melimpah, Indonesia memegang predikat sebagai produsen nikel terbesar di dunia, menghasilkan 800.000 ton dari total 2,67 juta ton produksi global pada tahun 2019. 

Data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan dominasi Indonesia atas Filipina, Rusia, dan Kaledonia Baru dalam hal produksi nikel.

Meski begitu, pertanyaan muncul mengenai apakah proyek tambang nikel terbaru di Indonesia masuk dalam peringkat sepuluh terbesar di dunia.

Daftar Tambang Nikel Terbesar di Dunia

Baru-baru ini, mining.com dan afiliasinya merangkum sepuluh proyek tambang nikel terbesar yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Peringkat ini didasarkan pada kandungan sumber daya nikel yang dapat diukur dan tertunjuk.

Penting untuk memahami klasifikasi sumber daya mineral yang dibagi menjadi tiga kategori: tereka, tertunjuk, dan terukur. 

Klasifikasi ini didasarkan pada keyakinan geologis, dimana sumber daya tereka memiliki tingkat keyakinan terendah, sedangkan sumber daya terukur memiliki tingkat keyakinan tertinggi.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh mining.com untuk mengidentifikasi cadangan utama nikel yang dapat menjadi bagian integral dari peta pasokan global nikel di masa depan. Harap dicatat bahwa daftar ini mencakup proyek tambang yang masih dalam tahap pengembangan, mulai dari tahap eksplorasi lanjutan hingga studi kelayakan.

Meskipun nikel saat ini banyak digunakan dalam produksi baja tahan karat, logam dasar ini semakin menarik perhatian sebagai bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Diperkirakan bahwa perusahaan manufaktur baterai mobil listrik akan meningkatkan penggunaan nikel pada baterai katoda mereka.

Walaupun saat ini pasar nikel global mengalami surplus, proyeksi menunjukkan adanya defisit pasokan pada tahun 2027 dan seterusnya, seiring dengan meningkatnya permintaan, khususnya dengan peningkatan penetrasi kendaraan listrik. 

Proyek Terbesar Berada di Benua Amerika Utara

Menariknya, enam dari sepuluh proyek nikel terbesar di dunia saat ini berlokasi di Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, menunjukkan potensi pertumbuhan sektor ini di wilayah tersebut. 

Data dari MiningIntellegence menegaskan bahwa setengah dari proyek terbesar tersebut berada di benua Amerika Utara.

Posisi puncak dalam industri penambangan nikel dipegang teguh oleh proyek eksplorasi yang dimiliki oleh DeepGreen Metal, yang saat ini tengah mengalami fase eksplorasi lanjut. Keunikan proyek ini terletak pada lokasinya di dasar laut, tepatnya di zona patahan Clarion-Clipperton yang terletak di Samudra Pasifik, antara kepulauan Hawai dan pesisir Meksiko.

Baca juga artikel : Apa Saja Indikator Trading Crypto yang Wajib Diketahui Pemula? Ini Jawabannya 

Proyek ini mengandung cadangan logam nikel sebanyak 4,8 juta ton dengan kandungan sekitar 1,4%, menciptakan dominasi di puncak peringkat. 

Sementara proyek kedua dalam daftar, yang dimiliki oleh Waterton Precious Metals, terletak di Quebec, Kanada, dengan cadangan logam nikel tipe sulfida mencapai 4,39 ton. Namun, perlu dicatat bahwa kadar nikel pada proyek ini hanya sebesar 0,26%, karena termasuk dalam tipe magmatik.

Pada posisi ketiga dan keempat, kita masih berada di Kanada, khususnya di British Columbia. Kedua proyek ini merupakan endapan nikel primer dengan kadar yang relatif rendah, masing-masing sekitar 0,12% dan 0,22%, dengan total cadangan logam mencapai 2,43 juta dan 2,36 juta ton.

Tetap di Amerika Utara, proyek nikel terbesar kelima terletak di Minnesota, Amerika Serikat. Meskipun masih dalam tahap pra-studi kelayakan, proyek ini memiliki cadangan nikel sebanyak 2,3 juta ton dengan kadar sekitar 0,18%. 

Pengajuan tambang ini sebelumnya mendapat sorotan ketat terkait dampak dan risiko lingkungan, namun kembali mendapatkan lampu hijau pada masa pemerintahan Trump setelah sempat dihentikan di masa presiden Obama.

Melangkah ke posisi keenam, kita menemukan proyek tambang nikel yang menjadi milik BUMN, yaitu PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) di Sengaji, Halmahera. 

Sebagaimana kebanyakan proyek nikel di Indonesia, proyek ini mengusung tipe endapan nikel laterit dengan kadar yang relatif tinggi. Proyek Sengaji memiliki kandungan logam nikel sekitar 2 juta ton dengan kadar mencapai 1,7%, masih berada dalam tahap eksplorasi lanjut.

Empat proyek lainnya juga memperkaya daftar ini, termasuk proyek Goongarrie milik Ardea Resources di Australia, proyek Crawford di Timmins-Cochrane, Ontario, yang dimiliki oleh perusahaan Kanada, proyek Mesaba milik Teck Resources di Minnesota, Amerika Serikat, dan terakhir, cadangan The Wingellina milik Metals X di Australia.

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini