Breaking News

Bagaimana Cara Kerja Crypto Mining? Berikut Penjelasannya

 


Liputan889 - Bagi sebagian orang, istilah 'mining' merujuk pada penambang yang menjelajahi lapisan bumi untuk mencari emas. 

Namun, dalam konteks dunia kripto, 'mining' bisa diartikan sebagai suatu proses di mana transaksi kripto diverifikasi dan kemudian dicatat dalam buku besar publik yang dikenal dengan sebutan blockchain. 

Para penambang kripto umumnya menggunakan perangkat keras khusus untuk memecahkan masalah matematika yang rumit dan kompleks. 

Sebagai imbalannya, mereka diberikan kripto sebagai bentuk hadiah atas kontribusi mereka dalam menjaga keamanan jaringan blockchain.

Tindakan mining ini pada dasarnya berfungsi sebagai metode desentralisasi untuk menghasilkan kripto dan simultan menjaga keamanan jaringan. 

Proses ini menciptakan insentif bagi lebih banyak individu untuk terlibat dalam memastikan keamanan jaringan kripto, sehingga menjadikan sistem lebih tangguh dan andal.

Cara Kerja Mining Crypto

Proses penambangan kripto melibatkan metode yang disebut proof of work, di mana komputer-komputer khusus bekerja keras untuk memecahkan teka-teki kriptografi. 

Teka-teki ini sebenarnya merupakan tantangan matematis yang harus dipecahkan untuk menemukan blok baru yang akan ditambahkan ke dalam rantai blok kripto yang disebut blockchain.

Ketika seorang penambang berhasil menemukan blok tersebut, sebagai imbalannya, mereka diberikan sejumlah kripto yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai hadiah. 

Namun, proses ini tidak semudah kedengarannya, karena memecahkan teka-teki tersebut memerlukan daya komputasi yang besar. 

Oleh karena itu, banyak penambang memilih untuk bergabung dalam kelompok penambangan yang disebut mining pool, di mana mereka dapat menggabungkan daya komputasi mereka untuk meningkatkan kemungkinan menemukan blok.

Dengan bergabung dalam mining pool, para penambang dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka dalam mengejar hadiah kripto. 

Ini juga memungkinkan mereka untuk berbagi hasil penambangan sesuai dengan kontribusi daya komputasi masing-masing. 

Jadi, meskipun proses penambangan kripto melibatkan pemecahan teka-teki kriptografi, penggunaan mining pool dapat membantu meningkatkan efisiensi dan peluang kesuksesan bagi para penambang.

Perangkat yang Dipakai dalam Crypto Mining

Untuk melakukan penambangan kripto dengan efisien, diperlukan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang handal. Berikut adalah detail jenis perangkat yang dibutuhkan untuk aktivitas penambangan kripto:

Perangkat Keras

GPU (Unit Pemrosesan Grafis): Komponen penting untuk menambang mata uang kripto seperti Ethereum. Pilihan yang populer berasal dari produsen seperti NVIDIA dan AMD, dengan model kelas atas menjadi favorit di kalangan penambang.

ASIC (Sirkuit Terpadu Khusus Aplikasi): Perangkat khusus dirancang untuk menambang mata uang kripto tertentu, seperti Bitcoin. ASIC memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan perangkat keras umum.

FPGA (Field Programmable Gate Arrays): Menyediakan alternatif di antara GPU dan ASIC. FPGA lebih efisien daripada GPU dan lebih serbaguna daripada ASIC.

Rig Penambangan: Merupakan komputer khusus yang dirancang untuk penambangan. Biasanya, rig ini dilengkapi dengan banyak GPU untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan.

Hard Drive: Diperlukan untuk mata uang kripto seperti Chia, yang menggunakan bukti ruang dan waktu. Kapasitas tinggi dan ketahanan tinggi menjadi kunci utama dalam pemilihan hard drive.

Baca juga artikel : Top 5 Software untuk Mining Bitcoin Terbaik di 2024 

Perangkat Lunak

Sistem Operasi Penambangan: Contohnya adalah HiveOS dan ethOS, yang dioptimalkan untuk penambangan dan mampu mengelola banyak rig secara efisien.

Perangkat Lunak Penambangan: Program yang berjalan di komputer dan bertanggung jawab atas proses penambangan. Contoh termasuk CGMiner, BFGMiner, HoneyMiner, dan lainnya.

Mining Pool: Jika Anda bergabung dengan kelompok penambangan, perangkat lunak ini memungkinkan koneksi ke jaringan kelompok. Beberapa contoh termasuk Poolin, F2Pool, dan Antpool.

Crypto Wallet: Untuk menyimpan hasil penambangan kripto, dibutuhkan dompet digital. Pilihan melibatkan dompet perangkat keras seperti Ledger atau Trezor, serta dompet perangkat lunak seperti Exodus atau Electrum.

Alat Overclocking: Perangkat lunak seperti MSI Afterburner dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja GPU dengan melakukan overclocking.

Perangkat Lunak Pemantauan: Alat seperti Awesome Miner atau MinerStat memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengelola operasi penambangan mereka secara remote.

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini