Breaking News

Mengenal Sosok Emily Armstrong: Vokalis Baru Linkin Park yang Menuai Kontroversi

 


Liputan889 - Setelah hampir tujuh tahun vakum sejak meninggalnya vokalis Chester Bennington pada 2017, band rock Amerika terkenal, Linkin Park, akhirnya kembali ke panggung musik dengan vokalis baru, Emily Armstrong. Kembalinya Linkin Park di tahun 2024 membawa angin segar sekaligus kontroversi, terutama terkait latar belakang Emily yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis band rock alternatif Dead Sara. Emily Armstrong yang memiliki gaya khas dan pengalaman di dunia musik rock, menerima berbagai reaksi dari penggemar lama Linkin Park yang masih mengenang Chester. Berikut beberapa fakta dan kontroversi yang menyertai kiprah Emily Armstrong sebagai vokalis baru Linkin Park.

Awal Karier dan Ketertarikan Emily Armstrong pada Linkin Park

Emily Armstrong bukanlah pendatang baru di dunia musik. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan minat yang besar pada musik rock. Pada ulang tahunnya yang ke-12, Emily mendapat hadiah gitar dari orang tuanya, yang menjadi titik awal perjalanan musiknya. Dengan minat yang besar pada dunia musik, Emily bahkan memutuskan untuk meninggalkan SMA La Cañada di La Cañada Flintridge, California, demi mengejar impiannya.

Sebelum terjun sebagai vokalis band, Emily sempat bersolo karier sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu. Namun, gairah bermusik Emily baru benar-benar terpupuk saat bertemu Siouxsie Medley pada 2003 dan membentuk band bernama Epiphany, yang kemudian berganti nama menjadi Dead Sara. Band ini mengusung genre rock alternatif dan sempat dikenal lewat single “Weatherman” yang cukup sukses di kalangan penggemar musik rock.

Emily juga merupakan penggemar Linkin Park sejak awal debut mereka. Ia mengaku sangat terinspirasi oleh album pertama Linkin Park, Hybrid Theory, yang membawanya mendalami genre rock dan nu metal. Kini, Emily merasa bangga bisa berdiri di panggung bersama Linkin Park dan bahkan ikut berkontribusi dalam menciptakan lagu baru mereka, “The Emptiness Machine.”

Kontroversi yang Mengiringi Peran Emily Armstrong di Linkin Park

Meski kembalinya Linkin Park disambut baik oleh sebagian penggemar, sosok Emily Armstrong juga menuai kontroversi di kalangan penggemar dan publik. Berikut beberapa kontroversi yang menyertai kehadiran Emily di Linkin Park:

Emily Armstrong dan Dugaan Hubungannya dengan Scientology

Salah satu kontroversi terbesar yang menyelimuti Emily adalah dugaan keterlibatannya dengan Scientology. Scientology adalah aliran kepercayaan yang cukup kontroversial dan kerap dikaitkan dengan selebritas Hollywood. Beberapa penggemar menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai pandangan Emily terkait keyakinan ini, yang mereka anggap bertentangan dengan nilai-nilai Linkin Park.

Pernyataan Emily yang pernah disampaikan di masa lalu, yang dianggap mengindikasikan dukungannya pada ajaran Scientology, menimbulkan kekhawatiran dan perdebatan. Di media sosial, beberapa penggemar bahkan mempertanyakan apakah pandangan Emily akan mempengaruhi karya Linkin Park di masa mendatang. Namun, Emily belum memberikan pernyataan resmi terkait rumor ini, sehingga sampai sekarang, keterkaitannya dengan Scientology masih menjadi perbincangan.

Identitas Queer Emily Armstrong

Selain dugaan hubungannya dengan Scientology, Emily Armstrong juga dikenal sebagai seorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai queer. Dalam beberapa kesempatan, Emily telah terbuka mengenai orientasi seksualnya, yang menunjukkan keterbukaannya terhadap identitas gender yang beragam. Langkah ini mendapat banyak dukungan dari komunitas LGBTQ+ dan penggemar yang menghargai keberaniannya untuk tampil autentik.

Meskipun identitas Emily sebagai queer pada dasarnya tidak terkait dengan musik atau peran profesionalnya di Linkin Park, namun isu ini tetap menarik perhatian dan menimbulkan beberapa reaksi di kalangan penggemar. Beberapa pihak merasa terinspirasi oleh keterbukaan Emily, sedangkan sebagian lainnya merasa isu ini terlalu diekspos di media sosial.

Emily Armstrong Mengalami Ketidaknyamanan di Kampung Halamannya

Emily Armstrong juga pernah menyatakan bahwa ia merasa kurang nyaman dengan tempat kelahirannya di La Cañada Flintridge, California. Dalam sebuah wawancara, Emily mengungkapkan bahwa ia merasa kampung halamannya kurang mendukung kreativitas dan kebebasan yang ia inginkan dalam bermusik. Ungkapan tersebut menciptakan persepsi di masyarakat bahwa Emily memiliki sikap kritis terhadap latar belakang tempat tinggalnya.

Namun, sikap ini juga dipahami oleh sebagian penggemar sebagai refleksi dari perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan untuk mencapai impiannya di dunia musik. Bagi Emily, meninggalkan kampung halamannya merupakan langkah yang ia perlukan untuk mengembangkan bakat dan mengekspresikan dirinya sepenuhnya di kancah musik rock.

Tuduhan Mendukung Pelaku Kejahatan Seksual

Kontroversi lain yang menghantui Emily adalah tuduhan bahwa ia pernah mendukung seorang pelaku kejahatan seksual. Tuduhan ini muncul setelah Emily terlihat memiliki hubungan baik dengan seorang artis yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual. Meskipun Emily tidak pernah menyatakan dukungan terbuka terhadap tindakan tersebut, kedekatannya dengan artis yang memiliki reputasi buruk ini menuai kecaman dari berbagai pihak.

Banyak penggemar yang mempertanyakan integritas Emily dan apakah sikapnya sesuai dengan nilai-nilai Linkin Park, yang selama ini dikenal sebagai band yang memperjuangkan isu-isu sosial. Emily sendiri belum merespon tuduhan ini secara resmi, dan perdebatan mengenai isu ini terus berlanjut di media sosial.

Tantangan Baru bagi Linkin Park dengan Kehadiran Emily Armstrong

Kehadiran Emily Armstrong membawa babak baru bagi Linkin Park. Lagu “The Emptiness Machine” yang dirilis pada 2024 dan menjadi debut Emily sebagai vokalis baru, mendapatkan pujian sekaligus kritik. Beberapa penggemar lama menganggap Emily mampu menghadirkan energi baru yang dibutuhkan Linkin Park setelah kehilangan Chester. Namun, tak sedikit juga yang merasa suara dan gaya Emily terlalu berbeda dari Chester sehingga tidak sesuai dengan karakteristik musik Linkin Park yang mereka cintai.

Emily berkolaborasi dengan anggota asli Linkin Park, seperti Mike Shinoda, Brad Delson, Dave Farrell, dan Joe Hahn, dalam menulis lagu tersebut. Sebagai vokalis baru, Emily dihadapkan pada tantangan besar untuk memenuhi ekspektasi penggemar yang sudah lama merindukan kembalinya Linkin Park.

Baca juga artikel : Megan Fox dan Machine Gun Kelly Umumkan Kehamilan Pertama: Kisah Bahagia Setelah Kehilangan

Harapan dan Prospek Masa Depan Linkin Park Bersama Emily Armstrong

Meskipun dihadapkan dengan berbagai kontroversi, masa depan Linkin Park bersama Emily Armstrong tetap diselimuti harapan dari para penggemar setianya. Beberapa pengamat musik menilai bahwa kehadiran Emily dapat membuka jalan bagi Linkin Park untuk mengeksplorasi genre musik baru dan memperkaya warna musik mereka.

Keberanian Linkin Park untuk mengambil risiko dengan menghadirkan vokalis baru di tengah ekspektasi yang tinggi dari para penggemar menunjukkan komitmen band ini untuk terus berkarya. Terlepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi perjalanan Emily, banyak penggemar yang berharap bahwa Linkin Park dapat menemukan keseimbangan dan melanjutkan warisan musik mereka.

Emily Armstrong menghadirkan babak baru dalam perjalanan Linkin Park, yang mungkin akan membawa tantangan maupun peluang baru bagi band tersebut. Perjalanan Emily dalam industri musik yang panjang dan berbagai kontroversi yang mengiringinya menunjukkan betapa kompleksnya peran seorang vokalis dalam menghidupkan kembali semangat sebuah band yang telah kehilangan sosok legendaris seperti Chester Bennington. Terlepas dari pro dan kontra yang ada, perjalanan Linkin Park bersama Emily Armstrong masih dinantikan dan akan terus menjadi sorotan publik dan penggemar setianya. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Tabloid Siang

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini