Liputan889 - Komisi Uni Eropa baru-baru ini mengusulkan langkah penting dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dengan memperluas larangan merokok ke area luar ruangan. Rekomendasi ini mencakup larangan untuk rokok tembakau serta rokok elektrik atau vape, baik yang mengandung nikotin maupun yang tidak. Dengan langkah ini, Uni Eropa bertekad mengurangi paparan asap rokok pasif, terutama dari vape yang sering dianggap sebagai alternatif lebih aman, sekaligus mewujudkan visi generasi bebas tembakau pada tahun 2040. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi lebih besar untuk memerangi kanker di Eropa.
Perluasan Area Larangan Merokok
Rekomendasi baru dari Komisi Eropa bertujuan untuk memperluas area larangan merokok di tempat-tempat terbuka, termasuk atap, balkon, teras di restoran, halte bus, bandara, serta area hiburan anak-anak. Langkah ini diambil dengan harapan untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap rokok dan aerosol dari vape. Menurut Komisi, langkah ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya memerangi kecanduan nikotin dan meningkatkan kesehatan publik.
Sebelumnya, pada tahun 2009, Uni Eropa telah mengeluarkan pedoman yang melarang merokok di tempat tertutup, seperti di dalam gedung perkantoran, ruang publik, dan transportasi umum. Namun, pedoman tersebut tidak mencakup area luar ruangan. Meskipun pedoman ini bersifat tidak mengikat secara hukum bagi negara anggota, rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi kerangka acuan bagi negara-negara Eropa untuk memperluas larangan merokok di ruang publik.
Target Uni Eropa: Generasi Bebas Tembakau 2040
Pada tahun 2021, Uni Eropa meluncurkan Rencana Pemberantasan Kanker Eropa, yang berfokus pada pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan ketahanan, serta pencapaian generasi bebas tembakau pada tahun 2040. Menurut rencana tersebut, Uni Eropa menargetkan pengurangan 30 persen pengguna tembakau, sehingga hanya tersisa sekitar 5 persen pengguna tembakau di wilayah ini.
Kyriakides, seorang komisaris Eropa, mengungkapkan komitmen Uni Eropa terhadap masalah ini dengan menyatakan bahwa "penyalahgunaan tembakau, kecanduan nikotin, dan penyakit akibat tembakau seharusnya tidak memiliki tempat di masa depan Eropa." Dengan jumlah kematian akibat kanker yang mencapai 1,1 juta orang pada tahun 2021, yang setara dengan 21,6 persen dari total kematian di Eropa, langkah-langkah ini dianggap krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Eropa.
Vape: Solusi atau Masalah Baru?
Selain rokok tembakau, revisi rekomendasi ini juga menyoroti rokok elektrik atau vape. Meskipun sering dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman untuk merokok, saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vape dapat membantu mengatasi kecanduan rokok. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape justru dapat menyebabkan remaja terjerat dalam kecanduan nikotin yang lebih serius.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengkhawatirkan bahwa perusahaan vape berusaha memanipulasi penelitian untuk memperlihatkan produk mereka sebagai tidak berbahaya. Target pemasaran yang ditujukan kepada anak-anak dan remaja menjadi perhatian khusus, mengingat data yang menunjukkan lonjakan penggunaan vape di kalangan remaja di Eropa. Menurut hasil survei, sekitar 32 persen remaja berusia 15 tahun di Eropa pernah mencoba vape, dan 20 persen di antaranya menggunakan vape dalam sebulan terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampak jangka panjang dari penggunaan vape pada kesehatan remaja.
Baca juga artikel : Lonjakan Warga Lanjut Usia di Jepang: Lebih dari 95.000 Orang Berusia 100 Tahun atau Lebih
Dampak Kesehatan dari Asap Rokok dan Vape
Paparan asap rokok pasif telah terbukti berdampak buruk pada kesehatan, meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru dan penyakit jantung. Dengan meningkatkan larangan merokok di luar ruangan, Uni Eropa berharap dapat mengurangi risiko kesehatan ini, terutama bagi anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua orang.
Sementara itu, vape yang sering dianggap sebagai pilihan yang lebih baik dari segi kesehatan, tidak lepas dari risiko. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa vape menghasilkan lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan rokok tradisional, dampak jangka panjang dari penggunaannya masih belum sepenuhnya dipahami. Dengan meningkatnya penggunaan vape, terutama di kalangan remaja, kekhawatiran tentang potensi efek negatif pada kesehatan jangka panjang semakin meningkat.
Menuju Masa Depan yang Sehat
Langkah Uni Eropa untuk melarang merokok dan vape di luar ruangan merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mengurangi prevalensi penggunaan tembakau. Dengan target generasi bebas tembakau pada tahun 2040, Uni Eropa menunjukkan komitmennya untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian akibat kanker.
Kebijakan ini juga mencerminkan kesadaran yang semakin meningkat tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh asap rokok dan vape, serta pentingnya menciptakan ruang publik yang bebas dari asap rokok. Meskipun tantangan dalam mengatasi kecanduan nikotin dan pengaruh pemasaran yang ditujukan kepada remaja tetap ada, langkah-langkah ini memberikan harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Dengan dukungan dari semua negara anggota, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya melindungi masyarakat dan mengurangi beban kesehatan yang disebabkan oleh tembakau di Eropa. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Klik Lifestyle
Social Header