Breaking News

Presiden Argentina Dijadikan Buronan oleh Venezuela: Ketegangan Diplomatik Memuncak


Liputan889 - Mahkamah Agung (MA) Venezuela membuat gebrakan besar pada Kamis, 19 September 2024, dengan menetapkan Presiden Argentina, Javier Milei, sebagai buronan di negaranya. Milei diduga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan penyitaan pesawat kargo Emtrasur yang terjadi di Buenos Aires. Keputusan ini menambah ketegangan hubungan antara kedua negara yang semakin merenggang sejak Milei terpilih sebagai Presiden Argentina pada akhir tahun lalu. Konflik diplomatik ini menunjukkan bagaimana perbedaan pandangan politik dan kebijakan internasional dapat berdampak besar pada stabilitas kawasan.

Latar Belakang Ketegangan Diplomatik

Hubungan Argentina-Venezuela sudah mengalami kemunduran sejak Milei mulai menduduki kursi kepresidenan. Salah satu pemicu utama adalah pengakuan Argentina terhadap Edmundo Gonzalez Urrutia sebagai pemenang pemilihan presiden di Venezuela. Tindakan ini dianggap oleh Caracas sebagai bentuk campur tangan politik yang tidak dapat diterima. Akibatnya, hubungan kedua negara yang sudah rapuh semakin memburuk, dan kini mencapai titik terendah dengan penetapan Milei sebagai buronan.

Milei, yang dikenal dengan pandangannya yang kontroversial dan sering disebut sebagai sosok neo-Nazi di Amerika Latin, menjadi target utama dari kemarahan pemerintah Venezuela. Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, menuding Milei tidak hanya sebagai pemimpin yang represif di Argentina, tetapi juga sebagai ancaman bagi stabilitas di seluruh benua. Pernyataan ini menunjukkan seberapa dalamnya perseteruan antara kedua negara ini, yang tidak hanya melibatkan kebijakan luar negeri tetapi juga isu-isu domestik seperti HAM.

Penetapan Buronan Terhadap Pejabat Tinggi Argentina

Tidak hanya Javier Milei yang masuk dalam daftar buronan Venezuela, tetapi juga adiknya, Karina Milei, yang menjabat sebagai Sekretaris Kepresidenan, dan Patricia Bullrich, Menteri Pertahanan Argentina. Penetapan ini menambah kompleksitas situasi politik yang sudah tegang di antara kedua negara. Saab menuduh ketiganya terlibat dalam perampokan dan intervensi ilegal terhadap Venezuela, terutama terkait dengan kasus pesawat Boeing 747-300 yang disita dan kemudian dihancurkan di Amerika Serikat.

“Akibat tindakan Milei dan rekannya, sekarang pesawat Boeing 747-300 itu sudah dihancurkan di Amerika Serikat. Maka dari itu, tuntutan hukum kepada Milei dan koleganya ditetapkan terkait dengan perampokan dan intervensi ilegalnya terhadap Venezuela,” ujar Saab. Ia juga menambahkan bahwa tindakan Milei dan Bullrich merupakan pelanggaran HAM berat terhadap rakyat Argentina dan Benua Amerika. Pernyataan ini memperlihatkan betapa seriusnya tuduhan yang dilayangkan Venezuela terhadap pemerintahan Argentina.

Respons Argentina Terhadap Tuduhan Venezuela

Kementerian Luar Negeri Argentina segera merespons tuduhan dari Venezuela dengan membantah semua tudingan tersebut. Mereka menyatakan bahwa segala urusan terkait hukum harus diselesaikan oleh sistem peradilan yang independen dan tidak boleh diintervensi oleh eksekutif. Argentina menegaskan bahwa negaranya memiliki pembagian kekuasaan yang jelas dan independensi hakim yang harus dihormati dalam setiap perselisihan hukum.

“Kami mengingatkan kembali kepada rezim Venezuela bahwa Republik Argentina memiliki pembagian kekuasaan dan independensi dari hakim untuk menentukan. Sayangnya, hal itu tidak ada di Venezuela di bawah rezim Nicolas Maduro,” ujar perwakilan Kementerian Luar Negeri Argentina. Pernyataan ini secara tidak langsung mengkritik pemerintahan Venezuela yang dianggap tidak menghormati prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum.

Penetapan Milei sebagai buronan ini juga dianggap sebagai balasan atas tindakan Argentina yang sebelumnya menetapkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan beberapa pejabatnya sebagai buronan internasional atas dugaan pelanggaran HAM terhadap enam warga Venezuela yang tinggal di Argentina. Hal ini menunjukkan bahwa perseteruan kedua negara tidak hanya bersifat diplomatik tetapi juga telah masuk ke ranah hukum internasional.

Kedutaan Argentina di Caracas: Titik Konflik Terbaru

Pada awal September 2024, situasi semakin memanas ketika Venezuela memerintahkan penjagaan ketat di sekitar Kedutaan Besar Argentina di Caracas setelah dua politikus oposisi Venezuela mencari perlindungan di dalamnya. Kejadian ini membuat hubungan kedua negara semakin tegang. Salah satu dari dua politikus oposisi tersebut adalah Pedro Urruchurtu, seorang koordinator dari Maria Corina Machado, yang merupakan tokoh oposisi utama di Venezuela. Kehadiran mereka di Kedutaan Besar Argentina menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas di sekitar area tersebut.

Pedro Urruchurtu menyatakan bahwa pasukan keamanan Venezuela, termasuk agen-agen rahasia dan tentara, telah melakukan patroli intensif di sekitar gedung Kedutaan Besar Argentina. “Patroli dari agen-agen rezim Maduro terus berdatangan di sekitar Kedubes Argentina di Caracas. Kami menganggap Nicolas Maduro bertanggung jawab atas pengepungan terhadap pemimpin kami yang mengungsi di kantor tersebut,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan tidak hanya terjadi di level pemerintahan pusat tetapi juga telah menyebar ke lapangan, menciptakan potensi konflik langsung antara kedua negara.

Argentina menanggapi insiden ini dengan mengirimkan permintaan resmi kepada pemerintah Venezuela untuk memperbolehkan para politikus oposisi tersebut meninggalkan negara itu dengan aman. Namun, hingga saat ini, permintaan ini belum mendapat respons positif dari pihak Venezuela, menambah ketidakpastian situasi politik di kedua negara.

Baca juga artikel : Kanada Perketat Izin Belajar dan Kerja untuk Warga Asing

Dampak dan Prospek Masa Depan Hubungan Argentina-Venezuela

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai masa depan hubungan diplomatik antara Argentina dan Venezuela. Penetapan Milei sebagai buronan jelas akan memperburuk hubungan yang sudah memburuk, dan mungkin memicu reaksi lebih lanjut dari Argentina, baik secara diplomatik maupun hukum. Selain itu, kasus ini juga dapat menjadi preseden yang berbahaya bagi hubungan internasional di kawasan Amerika Latin, terutama jika lebih banyak negara mulai mengambil langkah serupa untuk menekan lawan politik mereka di luar negeri.

Dalam jangka panjang, ketegangan ini bisa berdampak pada kerjasama ekonomi, migrasi, dan stabilitas politik di wilayah tersebut. Argentina dan Venezuela merupakan dua negara dengan peran strategis di Amerika Latin, dan konflik berkepanjangan di antara mereka bisa mempengaruhi dinamika politik di kawasan tersebut. Negara-negara tetangga dan organisasi regional seperti Mercosur dan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) mungkin akan terlibat dalam upaya mediasi untuk mengurangi ketegangan ini. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Ruang Senja

Namun, dengan retorika yang semakin keras dan tindakan saling balas antar kedua negara, solusi damai tampaknya masih jauh dari kenyataan. Baik Argentina maupun Venezuela harus mencari jalan tengah untuk menyelesaikan perselisihan ini tanpa merusak lebih lanjut hubungan diplomatik dan kepentingan rakyat kedua negara. Hanya dengan dialog dan negosiasi terbuka, ketegangan ini bisa diredakan sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih serius.

Dengan situasi yang semakin kompleks ini, dunia internasional akan terus mengawasi bagaimana perkembangan hubungan Argentina dan Venezuela dalam beberapa bulan mendatang. Bagaimana kedua negara ini mengelola konflik mereka akan menjadi cermin bagi stabilitas politik di seluruh kawasan Amerika Latin.

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini