Liputan889 - Festival Jazz Ekuador 2024 menyuguhkan sebuah momen yang tak terlupakan ketika seni musik gamelan dari Indonesia tampil memukau. Sejak tahun 2023, gamelan telah diintegrasikan ke dalam kurikulum di Escuela de Artes Sonoras (EAS), Universidad de Las Artes Guayaquil, Ekuador. Hal ini menjadikan universitas tersebut sebagai satu-satunya institusi di Amerika Latin yang menjadikan gamelan sebagai mata kuliah resmi.
Keberadaan gamelan di Ekuador tidak lepas dari inisiatif Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Quito, yang dipimpin oleh Duta Besar Agung Kurniadi. Upaya beliau untuk memperkenalkan budaya Indonesia ini membawa dampak yang signifikan, termasuk penandatanganan kerja sama peminjaman alat musik gamelan oleh Universidad de Las Artes pada tahun 2022.
Persembahan Gamelan di Festival Jazz Ekuador
Pada tanggal 14 September 2024, ansambel UArtes Gamelan yang dipimpin oleh Dr. Astaiza tampil di festival jazz bergengsi tersebut. Dalam penampilannya, mereka menginterpretasikan komposisi berjudul "OM" yang ditulis oleh Andrey Astaiza. Karya ini menggabungkan melodi cantus firmus yang ditulis oleh Dario Davalos dan ditambah dengan improvisasi nada yang dieksekusi oleh mahasiswa gamelan UArtes.
Penampilan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan suara gamelan, tetapi juga menciptakan suasana yang meriah berkat irama crescendo yang mengingatkan penonton pada suasana parade. Alat musik seperti terompet Prancis dan kalimba menambah warna dan nuansa pada keseluruhan komposisi, menunjukkan betapa gamelan dapat beradaptasi dengan berbagai genre musik.
Kolaborasi dengan Alat Musik Ekuador
Salah satu aspek menarik dari penampilan ini adalah kolaborasi antara gamelan dengan alat musik modern dan tradisional Ekuador. Penampilan ini melibatkan saksofon, gitar, drum, dan kalimba, menciptakan harmoni yang unik. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa gamelan tidak hanya terikat pada tradisi, tetapi juga dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan berbagai alat musik lainnya.
Konser ini berlangsung di Teatro Sucre, salah satu teater paling terkenal di Quito. Dengan arsitektur neoklasik yang megah, teater ini telah menjadi saksi banyak konser besar sejak dibuka pada tahun 1886. Penampilan di lokasi yang bersejarah ini menambah nilai emosional dan artistik pada pertunjukan.
Menyentuh Hati 600 Penonton
Sekitar 600 penonton Ekuador hadir untuk menyaksikan penampilan yang menakjubkan ini, termasuk Duta Besar RI Agung Kurniadi dan para pejabat KBRI. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat terhadap pertukaran budaya antara Indonesia dan Ekuador. Selain itu, para diaspora Indonesia dan rekan-rekan Ekuador juga ikut meramaikan suasana.
Melalui penampilan ini, KBRI berharap dapat memperkenalkan seni budaya Indonesia kepada masyarakat Ekuador secara lebih luas. Selain itu, diharapkan acara ini dapat menarik minat wisatawan Ekuador untuk berkunjung ke Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan Ekuador yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat, mencapai 970 orang pada Juli 2024.
Dampak Positif terhadap Pendidikan dan Budaya
Integrasi gamelan dalam kurikulum di Universidad de Las Artes bukanlah sekadar upaya memperkenalkan seni, tetapi juga mendukung pengembangan pendidikan seni di Ekuador. Dengan adanya program ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teknik bermain gamelan, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Kehadiran maestro gamelan, Bapak Joko Ngadimin, yang diundang secara berkala untuk mengajar, memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi mahasiswa. Melalui kelas-kelas ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tetapi juga praktik yang memperkaya keterampilan mereka dalam memainkan alat musik tradisional.
Tanya Jawab dan Diskusi Budaya
Selama festival, juga diadakan sesi tanya jawab dan diskusi mengenai seni gamelan dan pengaruhnya terhadap musik modern. Sesi ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk lebih memahami latar belakang budaya gamelan serta proses kreatif di balik kolaborasi antara gamelan dan musik Ekuador. Diskusi ini juga menjadi ajang untuk membangun jaringan antara musisi dari kedua negara.
Baca juga artikel : Nikita Mirzani Menangis Melihat Kondisi Lolly: Sebuah Perjuangan Ibu
Mempromosikan Pariwisata Budaya
Kegiatan ini juga merupakan langkah penting dalam mempromosikan pariwisata budaya antara Indonesia dan Ekuador. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat Ekuador terhadap budaya Indonesia, diharapkan lebih banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Indonesia. Beberapa alumni dan mahasiswa UArtes yang baru saja mengikuti beasiswa Darmasiswa di Jakarta dan Yogyakarta, juga berbagi pengalaman mereka, menambah ketertarikan masyarakat Ekuador terhadap Indonesia.
Peran KBRI dalam Mempromosikan Budaya
KBRI Quito berperan aktif dalam mempromosikan budaya Indonesia melalui berbagai program. Selain mendukung kegiatan gamelan, KBRI juga mengadakan acara budaya lainnya, seperti pameran seni, kuliner, dan film. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Ekuador tentang kekayaan budaya Indonesia serta memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Keterlibatan Masyarakat dalam Seni Budaya
Partisipasi masyarakat dalam acara seperti Festival Jazz Ekuador menunjukkan bahwa seni budaya memiliki daya tarik universal. Melalui pertunjukan ini, gamelan berhasil menjembatani budaya Indonesia dan Ekuador, menciptakan dialog antara dua budaya yang berbeda. Penonton tidak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang seni dan musik. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Liputan FYP
Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan penampilan ansambel UArtes Gamelan di Festival Jazz Ekuador adalah langkah positif dalam upaya memperkenalkan gamelan ke kancah internasional. Diharapkan, kedepannya lebih banyak kolaborasi antara musisi dari kedua negara dapat terjalin, serta program pertukaran budaya yang lebih luas.
Festival Jazz Ekuador 2024 menjadi panggung yang sempurna untuk menampilkan keindahan dan keunikan gamelan kepada dunia. Dengan dukungan KBRI dan kerjasama yang solid antara universitas dan seniman, gamelan tidak hanya menjadi alat musik, tetapi juga simbol dari pertukaran budaya yang kaya. Melalui seni, kita bisa membangun jembatan antara dua negara, dan menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya masing-masing. Penampilan ini adalah bukti nyata bahwa seni dapat menyatukan kita, melampaui batasan bahasa dan budaya.
Social Header