Liputan889 - Pada Kamis dini hari, 8 Agustus 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara (Jakut) menjadi sasaran teror yang menghebohkan. Dua orang tak dikenal melakukan aksi teror dengan melempar bangkai ayam tanpa kepala ke halaman kantor KPU Jakut. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 03.25 WIB, dan menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir.
Menurut laporan Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Nazirwan, para pelaku menggunakan sepeda motor dengan helm tertutup dan jaket ojek online. Mereka berhenti di depan kantor KPU Jakut sebelum salah satu dari mereka turun dan melemparkan bungkusan plastik hitam ke halaman kantor. Aksi ini jelas menunjukkan bahwa pelaku ingin menyampaikan pesan dengan cara yang menakutkan dan provokatif.
“Seorang pelaku turun dari sepeda motor dan langsung melemparkan bungkusan plastik ke halaman kantor,” kata Nazirwan dalam wawancara pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Temuan Mengejutkan di Lokasi Teror
Di dalam bungkusan plastik hitam tersebut, pihak kepolisian menemukan selembar kertas dengan tulisan yang mengandung ancaman. Tulisan tersebut adalah: “Peringatan Keras ABIE MAHARULLAH MADUGIRI Jangan Kamu Main-Main atau Keluargamu Taruhanya Ingat Itu & Camkan Baik-Baik.” Tulisan ini jelas menunjukkan bahwa ancaman tersebut ditujukan khusus kepada salah seorang komisioner KPU Jakut, Abie Maharullah Madugiri.
Kapolsek Nazirwan menekankan bahwa temuan ini tidak hanya mengerikan karena melibatkan bangkai ayam, tetapi juga karena adanya pesan ancaman yang ditujukan kepada individu tertentu. Ancaman ini tentu menambah kekhawatiran mengenai keselamatan para pejabat KPU dan keamanan proses pemilihan umum.
Reaksi Komisioner KPU Terhadap Ancaman
Komisioner KPU Jakut, Abie Maharullah Madugiri, mengungkapkan ketidakpastian dan ketakutannya setelah menerima ancaman tersebut. Menurut Abie, dirinya tidak mengetahui siapa yang berada di balik teror ini. Ia mengakui bahwa ancaman ini menimbulkan rasa takut dan ketidaknyamanan. “Ini jelas merupakan aksi teror yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti. Kami akan tetap berpegang pada aturan dan menjalankan tugas sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” ujar Abie.
Meskipun teror ini membuatnya merasa terancam, Abie menegaskan bahwa mereka akan terus melaksanakan tugas sesuai koridor hukum yang ada. Ia menambahkan, “Selama kami mengikuti peraturan dan pedoman yang telah ditetapkan, kami yakin semua aktivitas akan berjalan seperti biasa.”
Teror di KPU Jakarta Utara: Kasus Pertama?
Abie juga mencatat bahwa peristiwa teror ini adalah yang pertama kali terjadi di KPU Jakarta Utara. Hal ini sangat mengejutkan mengingat proses Pilkada masih dalam tahap persiapan, yang melibatkan pencalonan, verifikasi faktual, dan pemuktahiran daftar pemilih.
“Ini adalah kasus pertama kali teror di KPU Jakut, dan agak aneh teror ini muncul jauh sebelum Pilkada berlangsung. Kami masih dalam tahap persiapan, belum memasuki tahap pemilihan,” kata Abie.
Tanggapan dan Tindakan Pihak Berwenang
Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini untuk menemukan pelaku dan motivasi di balik aksi teror tersebut. Pengamanan di sekitar kantor KPU Jakut juga ditingkatkan untuk mencegah kemungkinan serangan lanjutan dan untuk melindungi para komisioner serta staf.
Kapolsek Nazirwan mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan informasi jika memiliki petunjuk yang dapat membantu dalam penyelidikan. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk melapor jika mengetahui informasi terkait pelaku atau motif di balik teror ini. Keamanan dan keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas,” tegas Nazirwan.
Implikasi Teror Terhadap Proses Pemilihan
Teror yang menargetkan KPU ini memiliki potensi dampak yang besar terhadap proses pemilihan umum. Ancaman semacam ini dapat menciptakan suasana ketidakpastian dan ketakutan di kalangan penyelenggara pemilu dan masyarakat umum. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja KPU dan proses pemilihan jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif.
Para pejabat pemilihan dan calon pemilih harus tetap waspada dan menjaga keamanan selama periode pemilihan. Upaya untuk meningkatkan keamanan dan mengatasi ancaman seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan dapat berjalan dengan adil dan aman.
Baca juga artikel : KPK Sita Aset Rp27,4 Miliar dari Kasus Korupsi DJKA Kemenhub
Kasus teror yang menargetkan KPU Jakarta Utara dengan bangkai ayam tanpa kepala dan ancaman tertulis merupakan kejadian yang sangat mengganggu dan menakutkan. Pihak kepolisian sedang menyelidiki insiden ini untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah potensi ancaman di masa depan. Sementara itu, KPU Jakarta Utara dan pihak berwenang akan terus berupaya memastikan keamanan dan kelancaran proses pemilihan umum.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dalam setiap aspek penyelenggaraan pemilihan, serta perlunya kewaspadaan dan tindakan tegas terhadap setiap bentuk teror yang dapat mengancam integritas proses demokrasi. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Ruang Viral
Social Header