Breaking News

Ibu Negara Korea Selatan Diperiksa dalam Kasus Tas Dior dan Manipulasi Saham

 


Liputan889 -  Pada Minggu, 21 Juli 2024, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengumumkan bahwa Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, telah dipanggil untuk diperiksa dalam kasus yang melibatkan sejumlah tuduhan serius. Pemeriksaan ini mengacu pada dugaan keterlibatan Kim dalam penerimaan tas mewah dari merek Dior serta keterlibatannya dalam manipulasi saham yang melibatkan perusahaan otomotif Deutsch Motors. Kejadian ini merupakan langkah bersejarah, karena ini pertama kalinya dalam sejarah Korea Selatan istri presiden yang sedang menjabat harus menghadapi pemeriksaan hukum.

Pemeriksaan dan Kontroversi

Kim Keon Hee, istri Presiden Yoon Suk Yeol, menjalani pemeriksaan intensif selama sekitar 12 jam pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Pemeriksaan tersebut dilakukan di gedung pemerintah yang dirahasiakan, sebuah langkah yang diambil demi keamanan dan keselamatan. Dalam pemeriksaan ini, Kim menghadapi pertanyaan seputar dugaan penerimaan barang-barang mewah dan keterlibatannya dalam manipulasi saham.

Pemeriksaan ini menjadi sorotan utama, mengingat status Kim sebagai Ibu Negara Korea Selatan. Dalam sejarah politik negara tersebut, ini adalah pertama kalinya seorang istri presiden yang sedang menjabat dihadapkan pada investigasi hukum yang sedemikian mendalam. Media Korea Selatan, seperti KBS World, melaporkan bahwa kasus ini mengundang perhatian publik dan memicu diskusi luas mengenai integritas dan etika pejabat tinggi negara.

Penolakan Komentar dari Kantor Kepresidenan

Kantor kepresidenan Korea Selatan menolak memberikan komentar resmi mengenai penyelidikan tersebut. Pejabat kepresidenan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa keputusan untuk membuat pernyataan hanya berada di tangan perwakilan hukum Kim dan bukan kantor kepresidenan. Hal ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga jarak dan menghindari campur tangan langsung dalam proses hukum yang sedang berlangsung.

Pengacara Kim, Choi Ji-woo, mengungkapkan bahwa Kim Keon Hee telah memberikan kerja sama penuh dalam penyelidikan ini dan telah memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai semua fakta yang ada. Choi menekankan bahwa Kim tidak berniat untuk menyembunyikan apapun dan siap menghadapi segala pertanyaan dari jaksa.

Tuduhan Penerimaan Tas Mewah Dior

Salah satu tuduhan utama yang dihadapi Kim Keon Hee adalah penerimaan tas tangan Dior senilai sekitar 3 juta won (sekitar Rp35,5 juta) dari pendeta Korea-Amerika, Choi Jae-young. Kasus ini mengemuka setelah laporan dari Voice of Seoul, sebuah saluran berita liberal berbasis YouTube. Video yang dirilis pada November 2023 menunjukkan Choi menyerahkan tas tersebut kepada Kim selama pertemuan di Seoul pada September 2022. Video tersebut diambil dengan kamera tersembunyi yang disamarkan sebagai jam tangan.

Dalam penyelidikan, jaksa penuntut mengetahui bahwa meskipun Kim menerima tas tersebut, ia memerintahkan pengembaliannya pada hari yang sama. Ajudan Kim, Yoo, mengaku lupa mengembalikan tas pada waktu yang ditentukan karena kesibukan tugas lain. Menurut Yoo, tas tersebut kemudian disimpan oleh kantor kepresidenan dan tidak pernah digunakan. Yoo menekankan bahwa tidak ada niat untuk memanfaatkan barang tersebut secara pribadi.

Penyelidikan mengenai tas tangan mewah ini dimulai pada Desember lalu, setelah Kepala Media Voice of Seoul, Baek Eun-jong, mengajukan tuduhan bahwa Kim melanggar Undang-Undang Permintaan dan Penyuapan yang Tidak Pantas. Tuduhan ini menambah ketegangan dan kontroversi seputar kasus yang melibatkan istri presiden tersebut.

Keterlibatan dalam Manipulasi Saham Deutsch Motors

Selain kasus tas mewah, Kim Keon Hee juga diperiksa atas dugaan keterlibatannya dalam manipulasi saham yang melibatkan Deutsch Motors, sebuah dealer mobil BMW di Korea Selatan. Manipulasi saham ini diduga berlangsung antara tahun 2009 hingga 2012. Jaksa penuntut saat ini fokus pada peran Kim dalam transaksi saham, termasuk apakah ia merupakan investor utama dan bagaimana keterlibatannya dengan para konspirator utama.

Penyelidikan terhadap Deutsch Motors dimulai pada April 2020 setelah mantan anggota parlemen Majelis Nasional, Choe Kang-wook, mengajukan pengaduan terhadap Kim. Pengaduan ini menuduh Kim melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pasar Modal. Kasus ini menunjukkan kompleksitas dan jangkauan tuduhan yang dihadapi Kim, serta implikasi hukum yang mungkin dihadapi oleh istri presiden.

Dampak dan Reaksi Publik

Kasus ini telah memicu reaksi beragam di kalangan publik dan media. Ada ketertarikan besar terhadap hasil penyelidikan ini dan bagaimana kasus ini akan mempengaruhi citra presiden dan keluarganya. Sebagai Ibu Negara, Kim Keon Hee memegang posisi yang sangat penting, dan tuduhan-tuduhan ini tentunya menambah ketegangan politik di Korea Selatan.

Reaksi publik cenderung terbagi antara mereka yang mendukung Kim dan mereka yang merasa bahwa ada perluasan yang perlu dilakukan dalam hal transparansi dan akuntabilitas pejabat publik. Beberapa pihak melihat ini sebagai langkah penting dalam menegakkan hukum dan menghindari konflik kepentingan, sementara yang lain khawatir bahwa kasus ini dapat merusak reputasi dan stabilitas pemerintahan yang ada.

Baca juga artikel : Kewaspadaan Meningkat di India Selatan Setelah Kasus Kematian Akibat Virus Nipah

Kasus pemeriksaan terhadap Kim Keon Hee mencerminkan tantangan besar dalam sistem politik Korea Selatan, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas pejabat tinggi. Dengan tuduhan yang melibatkan penerimaan barang mewah dan manipulasi saham, kasus ini tidak hanya menyentuh aspek hukum tetapi juga dimensi etika dan politik yang lebih luas. Seiring penyelidikan berlanjut, publik dan media akan terus mengawasi perkembangan kasus ini dengan penuh perhatian, menunggu hasil akhir dari proses hukum yang sedang berjalan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Pagi

© Copyright 2022 - liputan889 - Informasi Berita Terbaru Saat Ini